Metode dan prinsip Desain RMS

Poin penting dari desain RMS mencakup hal-hal berikut:

  • Perhitungan dan desain ukuran Jalur Pipa
  • Perhitungan dan desain ukuran Knock-out Drum / Filter Separator / Liquid Separator
  • Perhitungan dan desain ukuran Filter Gas Kering
  • Perhitungan ukuran WBH
  • Perhitungan Regulator, Relief Valve dan ukuran SSV

Istilah dasar

Sebelum membahas desain RMS, kita perlu membahas istilah-istilah berikut:

  • Tekanan Pengukur dan Tekanan Absolut
  • Volume Standar dan Volume Aktual

 

Tekanan absolut diukur relatif terhadap nol absolut. Semua perhitungan yang melibatkan hukum gas memerlukan tekanan (dan suhu) dalam satuan absolut.

Tekanan atmosfer adalah tekanan udara sekitar pada – atau “dekat” dengan – permukaan bumi. Tekanan atmosfer bergantung pada suhu dan ketinggian di atas permukaan laut. Tekanan Atmosfer Standar adalah 14,696 Psi (1,01325 bar).

Alat pengukur sering digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan antara suatu sistem dan atmosfer sekitarnya. Tekanan ini sering disebut tekanan pengukur dan dapat dinyatakan sebagai:

Hal = Pa – Po

Di mana:

Pg = Tekanan Pengukur Pa = Tekanan Absolut

Po = Tekanan Atmosfer

 

Volume Standarmenunjukkan volume gas dalam Kondisi Standar (suhu standar dan kondisi suhu), sedangkanVolume Sebenarnyamenunjukkan volume dalam Kondisi Operasi.

Dalam industri dan perdagangan, kondisi standar untuk suhu dan tekanan seringkali diperlukan untuk menentukan kondisi referensi standar untuk menyatakan volume gas dan cairan serta besaran terkait seperti laju aliran volumetrik. Dalam lima hingga enam dekade terakhir, para profesional dan ilmuwan yang menggunakan sistem satuan metrik menetapkan kondisi referensi standar suhu dan tekanan untuk menyatakan volume gas sebagai 0 °C (273,15 K;32,00 °F) dan 101,325 kPa (1 atm) . Pada tahun yang sama, kondisi referensi standar yang paling umum digunakan untuk orang yang menggunakan sistem kekaisaran atau sistem adat AS adalah 60 °F (15,56 °C; 288,71 K) dan 14,696 psi (1 atm). Definisi Kondisi Standar ini hampir secara universal digunakan oleh industri minyak dan gas di seluruh dunia. Namun banyak publikasi teknis yang hanya menyatakan “kondisi standar” tanpa merincinya, sehingga sering kali menimbulkan kebingungan dan kesalahan.

Rumus berikut (F-2) menunjukkan hubungan antara Volume Standar dan Volume Aktual:

(P – 2)

Di mana:

Vb = Volume pada kondisi standar, atau Volume Standar Vm = Volume pada kondisi operasi, atau Volume Aktual Pb = Tekanan absolut pada kondisi standar

P = Tekanan absolut pada kondisi aliran

Tb = Suhu mutlak pada kondisi standar, KT = Suhu mutlak pada kondisi aliran, K

Zb = Faktor kompresibilitas pada kondisi standar Z = Faktor kompresibilitas pada kondisi aliran

 

Dalam desain RMS, biasanya kita menggunakan laju aliran, bukan volume. Dalam hal ini, volume Vm dan Vb dapat digantikan dengan laju aliran Qm dan Qb.

Di mana:

Qm = Laju Aliran Aktual. Qb = Laju Aliran Berdiri.

Untuk estimasi ukuran pipa, Z dan Zb dapat dianggap 1,0.

141 Tanpa Judul-1


Waktu posting: 22 Oktober 2021